Sunday, March 24, 2013

Orang Tua Gila Bikin Anak Cerdas

Membaca judul dari artikel ini tentunya membuat anda penasaran orang tua seperti apa yang bisa membuat anaknya menjadi cerdas dan pintar hingga sampai-sampai harus gila. Kecerdasan dipengaruhi oleh berbagai aspek antara lain Genetik dari orang tuanya atau keturunan, Asupan gizi yang baik, juga ada yang menyebut kecerdasan karena dilatih dan dibimbing dengan tepat. Bagi para orang tua yang berpendapat bahwa IQ anak adalah anugrah Tuhan yang tidak bisa diubah lagi dengan kata lain sudah dari sananya, maka sesungguhnya tidaklah sepenuhnya benar karena jumlah sel setiap manusia adalah sama, yang membedakannya adalah kemampuan sel dalam berkembang yang membedakanya dari setiap manusia. Bagi sebagian orang yang memiliki kecerdasan sangat tinggi tentunya memiliki kemampuan sel otak yang lebih cepat berkembang, daya tangkap, dan menyimpan semua input pada sel otak orang tersebut, berbeda dengan kemampuan sel otak orang yang rata-rata saja atau kebanyakan orang, yang memiliki kemampuan sel otak yang lebih lambat. Jika orang yang memiliki kecerdasan tinggi cukup sekali membaca dia dapat mengingat dalam waktu yang lama sedangkan bagi orang yang memiliki kecerdasan rata-rata harus mengulang-ulang hingga lebih dari 1 kali bahkan lebih, disini dapat kita simpulkan bahwa bagi orang yang memiliki kecerdasan rata-rata harus lebih sabar dan berusaha keras untuk cepat menangkap inputan terhadap cel otaknya dan semakin dilatih maka akan lebih meningkatkan kemampuannya.Disinilah peran orang tua dalam memberikan atau menunjukkan kepada anak bagaimana cara mengetahui kemampuan dan daya tangkapnya, dalam menemukan cara mengetahuinya tentu sangat bervariasi, orang tualah yang harus mengetahui dan mempelajari setiap karakter dari anak-anaknya. Tidak benar jika seorang wanita ada yang berpendapat bahwa pendidikan tidak perlu tinggi jika hanya berujung di rumah saja dengan kesibukan yang monoton atau sama dalam setiap harinya, mengerjakan pekerjaan rumah dan mengasuh anak-anaknya. Disinilah peran seorang ibu yang cerdas dan memiliki pengetahuan yang baik agar dapat membimbing dan mendidik anaknya agar menjadi anak yang cerdas, bagaimana bisa anak menjadi cerdas jika pendidik dan pembimbingnya saja tidak cerdas yaitu ibunya, bahkan menurut penulis seorang ibulah yang berperan penting dalam perkembangan anaknya. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu dan bapak dalam semua hal maka semakin tinggi kemungkinan dapat menghasilkan anak yang cerdas. Ibu harus mengetahui sejak kapan seorang anak harus diajari berbagai hal, semakin banyak inputan yang disampaikan seorang ibu kepada anaknya maka semakin banyak pula yang akan ditangkap oleh sel otak anaknya, dengan demikian haruslah sedini mungkin orang tua mengajarkan banyak hal kepada anaknya meskipun menjadi seperti orang gila karena banyak berbicara bahkan menunjukkan banyak hal kepada anaknya padahal usia anak tersebut masih sangat kecil, yang sebagian orang tua menganggap percuma mengajarkan sesuatu yang belum tepat pada waktunya, padahal sel otak seorang anak kecil berkembang sangat cepat dan sangat kuat dalam menyimpan segala macam inputan terhadap sel otaknya, tentunya harus mengetahui hal-hal apa dahulu yang lebih diprioritaskan dalam setiap peningkatan umur anak tersebut. Sangat disayangkan jika kecepatan perkembangan sel otak seorang anak tidak dimakasimalkan dalam kesehariannya yang seharusnya dia dapat menerima dan menampung begitu banyak inputan dari visual hingga pendengaran bahkan gerakan yang dapat merangsang sistem motoriknya. Jadi seorang ibu harus tampak seperti orang gila dahulu jika ingin anaknya cerdas dan pintar, harus lebih mau banyak berbicara kepada anaknya, lebih banyak memperlihatkan gambar, warna, video, gerakan dan masih banyak lagi tentunya hal-hal yang positif. Semoga dengan artikel ini, kiranya dapat mengubah pemikiran para pembaca bahwa pendidikan tinggi bagi seorang Ibu adalah sangat penting untuk masa depan anak-anaknya, Hal ini sudah dicoba oleh penulis kepada anak kami sendiri yang Alhamdulillah terasa hasilnya pada anak kami, yang mana saat tulisan ini kami buat anak kami sudah menginjak umur 3 Tahun yang sudah dapat berbicara dengan 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Indonesia, serta hafal huruf-huruf alfabet Inggris dan Indonesia, huruf Hijaiyah dan masih banyak lagi yang kami kagumi dari penerepan teori diatsas, dan tentunya atas karunia Tuhan Yang Maha Pengasih. Demikian yang dapat kami share dalam kesempatan ini semoga dapat diajdikan pencerahan bagi para pembaca, Terima Kasih. By Haris OSD

No comments:

Post a Comment